Rabu, 02 November 2011

Konseling Behavior


KONSELING BEHAVIORAL
(KONBE)

1.      Pengantar Konseling Behavioral
     Yang dapat digolongkan sebagai tokoh-tokoh dan banyak memberikan informasi mengenai konseling behavioral antara lain, John D Krumbolz, Carl E. Thoresen, Ray E. Hosford, Bandura, Wolpe, dsb.
     Konseling behavioral membatasi prilaku sebagi fungsi interaksi antarabpembawaan dengan lingkungan. Menurut pandangan ini manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar seperti yang dikemukakan oleh Freud.
     Dalam konsep ini, prilaku manusia merupakan hasil belajar, sehingga dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi belalar. Pada dasarnya, proses konseling meruoakan suatu penataan proses atau pengalaman belajar untuk membantu individu mengubah prilakunya agar dapat memecahkan masalahnya.
2.      Pandangan Tentang Manusia
a.       Manusia adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar
b.      Tingkah laku dipelajari dari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan,, melalui hukum-hukum belajar
-          Pembiasaan klasik
-          Pembiasaan operan
-          Peniruan
c.       Tingkah laku tertentu terkait dengan kepuasan atau tidak kepuasaan yang diperolehnya
d.      Dengan demikian : individu memiliki pengalaman mengembangkan pola-pola kebutuhan yang mengarahkannya pada pola-pola tingkah laku
3.      Konsep Tingkah Laku Manusia
     Prilaku manusian merupakan hasil belajar, sehingga dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi belajar. Prinsip penguatan sebagai suatu kreasi dalam upaya memperkuat suatu prilaku yang dikehendaki. Teori ini mengnanggap bahwa pada dasarnya manusia bersifat mekanistik atau merespon kepada lingkungan dengan control yang terbatas, hidup dalam dunia deterministik dan sedikit peran aktifnya dalam memilih martabatnya.

4.      Teori Kepribadian
a.       Struktur kepribadian individu meliputi pola-pola tingkah laku yang dipelajari
b.      Peranan penguatan amatlah penting.
5.      Perkembangan Kepribadian Salah Suai
a.       Masalah klien sebagian besar adalah masalah berkenaan dengan proses belajar
b.      Kepribadian manusia terdiri dari kebiasaan-kebiasaan positif dan negative
c.       Kebiasaan yang tidak cocok dengan lingkungan terbentuk melalui proses belajar dengan penguatan
d.      Perbedaan antara tingkah laku normal dan salah suai tidak terletak bagaimanatingkah laku itu dipelajari, melainkan pada tingkat kesesuaiannya terhadap tuntutan lingkungan.
e.       Konseling behavioral amat memperhatikan pola-pola tingkah laku yan tampak yang menyebabkan individu menjado kesulitan.
6.      Tujuan Konseling
Ø  Tujuan konseling harus dinyatakan dalam bentuk dan istilah-istilah yang khusus, melalui:
a.       Definisi masalah
b.      Sejarah perkembangan klien
-          Kesuksesan/kegagalan
-          Kekuatan-kelemahan
-          Pola hubungan interpersonal
-          Tingkah laku penyesuaian
-          Area masalah
c.  Merumuskan tujuan-tujuan khusus
d. Menentukan metode untuk mencapai perubahan tingkah laku
Ø  Konselor dan klien bersama-sama menetapkan tujuan-tujuan konseling
7.      Teknik-Teknik Konseling
a.       Teknik konseling behavioral didasarkan pada: penghapusan respon yang telah dipelajari terhadap perangsang, dengan demikian respon-respon yang baru akan dapat dibentuk
b.      Teknik umum:
-Shaping: memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan.
-Extinction: mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diingini
-Reinforcing incompatible behaviors: memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan terhambatnya keminculan tingkah laku yang tidak diingini
-Imitative learning: memberikan contoh melalui film, tape recorder, contoh nyata
-Contracting: merencanakan prosedur pemberian penguatan terhapad tingkah laku yang diinginkan
-Cognitive learning: memberikan penjelasan lisan tentang berbagai hal
-Covert reinforcement: memberikan penguatan dengan jalan membayangkan hal-hal yang bersangkut-paut dengan tingkah laku yangmenjadi objek konseling
c.       Teknik khusus
-Latihan keluguan
-Latihan respon-respon seksual
-Latihan penenangan
-Desensitisasi
8.      Kekuatan dan Kelemahan
a.       Kekuatan
-Telah mengembangkan konseling sebagai ilmu karena mengundang penelitian dan menerapkan ilmu pengetahuan kepada proses konseling
-Mengembangkan prilaku yang spesifik sebagai hasil konseling yang dapat diukur
-Memberikan ilustrasi bagaimana mengatasi keterbatasan lingkungan
-Penekanan bahwa konseling hendaknya memusatkan pada perilaku sekarang dan bukan kepada prilaku yang terjadi di masa lalu
b.      Kekurangan
-Konseling ini bersifat dingin, kurang menyentuk aspek pribadi, bersifat manipulative dan mengabaikan hubungan antar pribadi
-Konseling ini lebih berkonsentrasi pada teknik
-Tujuan lebih sering ditentukan oleh konselor
-Tidak menuntut suatu strategi konseling yang unik
-Konstruk belajar yang dikembangkan dan digunakan oleh konselor behavioral tidak cukup komprehensif untuk menjelaskan belajar dan harus dipandang hanya sebagai suatu hipotesis yang harus dites
-Perubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk prilaku yang lain.


Sumber:
Mohammad Surya. 2003. Teori-Teori Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Prayitno. 1998. Konseling Pancawaskita. FIP:UNP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar