KONSELING
BEHAVIORAL
(KONBE)
1.
Pengantar
Konseling Behavioral
Yang dapat digolongkan sebagai tokoh-tokoh dan banyak memberikan
informasi mengenai konseling behavioral antara lain, John D Krumbolz, Carl E.
Thoresen, Ray E. Hosford, Bandura, Wolpe, dsb.
Konseling behavioral membatasi prilaku sebagi fungsi interaksi
antarabpembawaan dengan lingkungan. Menurut pandangan ini manusia bukanlah
hasil dari dorongan tidak sadar seperti yang dikemukakan oleh Freud.
Dalam konsep ini, prilaku manusia merupakan hasil belajar,
sehingga dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi
belalar. Pada dasarnya, proses konseling meruoakan suatu penataan proses atau
pengalaman belajar untuk membantu individu mengubah prilakunya agar dapat
memecahkan masalahnya.
2.
Pandangan
Tentang Manusia
a. Manusia
adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari
luar
b. Tingkah
laku dipelajari dari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan,, melalui
hukum-hukum belajar
-
Pembiasaan klasik
-
Pembiasaan operan
-
Peniruan
c. Tingkah
laku tertentu terkait dengan kepuasan atau tidak kepuasaan yang diperolehnya
d. Dengan
demikian : individu memiliki pengalaman mengembangkan pola-pola kebutuhan yang
mengarahkannya pada pola-pola tingkah laku
3.
Konsep
Tingkah Laku Manusia
Prilaku manusian merupakan hasil belajar, sehingga dapat diubah
dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi belajar. Prinsip penguatan
sebagai suatu kreasi dalam upaya memperkuat suatu prilaku yang dikehendaki.
Teori ini mengnanggap bahwa pada dasarnya manusia bersifat mekanistik atau
merespon kepada lingkungan dengan control yang terbatas, hidup dalam dunia deterministik
dan sedikit peran aktifnya dalam memilih martabatnya.
4.
Teori
Kepribadian
a. Struktur
kepribadian individu meliputi pola-pola tingkah laku yang dipelajari
b. Peranan
penguatan amatlah penting.
5.
Perkembangan
Kepribadian Salah Suai
a. Masalah
klien sebagian besar adalah masalah berkenaan dengan proses belajar
b. Kepribadian
manusia terdiri dari kebiasaan-kebiasaan positif dan negative
c. Kebiasaan
yang tidak cocok dengan lingkungan terbentuk melalui proses belajar dengan
penguatan
d. Perbedaan
antara tingkah laku normal dan salah suai tidak terletak bagaimanatingkah laku
itu dipelajari, melainkan pada tingkat kesesuaiannya terhadap tuntutan
lingkungan.
e. Konseling
behavioral amat memperhatikan pola-pola tingkah laku yan tampak yang
menyebabkan individu menjado kesulitan.
6.
Tujuan
Konseling
Ø Tujuan
konseling harus dinyatakan dalam bentuk dan istilah-istilah yang khusus,
melalui:
a. Definisi
masalah
b. Sejarah
perkembangan klien
-
Kesuksesan/kegagalan
-
Kekuatan-kelemahan
-
Pola hubungan interpersonal
-
Tingkah laku penyesuaian
-
Area masalah
c.
Merumuskan tujuan-tujuan khusus
d.
Menentukan metode untuk mencapai
perubahan tingkah laku
Ø Konselor
dan klien bersama-sama menetapkan tujuan-tujuan konseling
7.
Teknik-Teknik
Konseling
a.
Teknik konseling behavioral didasarkan
pada: penghapusan respon yang telah dipelajari terhadap perangsang, dengan
demikian respon-respon yang baru akan dapat dibentuk
b.
Teknik umum:
-Shaping:
memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan.
-Extinction:
mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diingini
-Reinforcing
incompatible behaviors: memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan
mengakibatkan terhambatnya keminculan tingkah laku yang tidak diingini
-Imitative
learning: memberikan contoh melalui film, tape recorder, contoh nyata
-Contracting:
merencanakan prosedur pemberian penguatan terhapad tingkah laku yang diinginkan
-Cognitive
learning: memberikan penjelasan lisan tentang berbagai hal
-Covert
reinforcement: memberikan penguatan dengan jalan membayangkan hal-hal yang
bersangkut-paut dengan tingkah laku yangmenjadi objek konseling
c.
Teknik khusus
-Latihan
keluguan
-Latihan
respon-respon seksual
-Latihan
penenangan
-Desensitisasi
8.
Kekuatan
dan Kelemahan
a.
Kekuatan
-Telah
mengembangkan konseling sebagai ilmu karena mengundang penelitian dan
menerapkan ilmu pengetahuan kepada proses konseling
-Mengembangkan
prilaku yang spesifik sebagai hasil konseling yang dapat diukur
-Memberikan
ilustrasi bagaimana mengatasi keterbatasan lingkungan
-Penekanan
bahwa konseling hendaknya memusatkan pada perilaku sekarang dan bukan kepada
prilaku yang terjadi di masa lalu
b.
Kekurangan
-Konseling
ini bersifat dingin, kurang menyentuk aspek pribadi, bersifat manipulative dan
mengabaikan hubungan antar pribadi
-Konseling
ini lebih berkonsentrasi pada teknik
-Tujuan
lebih sering ditentukan oleh konselor
-Tidak
menuntut suatu strategi konseling yang unik
-Konstruk
belajar yang dikembangkan dan digunakan oleh konselor behavioral tidak cukup
komprehensif untuk menjelaskan belajar dan harus dipandang hanya sebagai suatu
hipotesis yang harus dites
-Perubahan
klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk prilaku yang lain.
Sumber:
Mohammad
Surya. 2003. Teori-Teori Konseling.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Prayitno.
1998. Konseling Pancawaskita. FIP:UNP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar